
Cuan128 – Pembalap Red Bull KTM Tech3, Enea Bastianini, mengungkapkan kesulitan dia dengan gamblang setelah seri MotoGP Inggris 2025. Rumor ingin hengkang semakin kuat.
Enea Bastianini sama sekali belum bisa menikmati musim debutnya di atas motor KTM RC16 sepanjang MotoGP 2025 bergulir.
Sampai paruh pertama tahun ini, daya kompetitif pembalap dengan catatan tujuh kemenangan di kelas para raja itu belum terlihat.
Dibandingkan dengan rekan setimnya, Maverick Vinales, yang juga sama-sama baru debut mencicipi motor pabrikan asal Mattighofen, Austria, Bastianini lebih merana.
Belum ada tanda-tanda yang bisa disebut sinyal positif dalam koneksi La Bestia terhadap RC16.
Segalanya menjadi semakin sulit bagi Bastianini yang lebih banyak terjebak di barisan belakang setiap akhir pekan.
Kondisi tersebut jelas 180 derajat berbeda dari tahun-tahun pertamanya yang gemilang bersama Gresini Racing dan Ducati Lenovo yang bermotor Ducati Desmosedici.
Biasanya bersaing untuk posisi terdepan atau podium, kali ini untuk finis 15 besar saja rasanya sangat susah bagi Juara Dunia Moto2 2020 itu.
“Saya tidak merasa baik dan saya tidak bisa menemukan solusinya,” kata Bastianini setelah MotoGP Inggris 2025, dikutip Bolasport.com dari Paddock-GP.com.
Kondisi mental Bastianini terbilang kritis.
Dalam balapan di Sirkuit Silverstone itu, dia finis di posisi ke-17 dan tertinggal 38,225 detik dari posisi pertama sebelum dihukum penalti waktu karena pelanggaran tekan ban.
Bastianini sudah larut dalam rasa frustrasi yang besar, tidak tahu harus memikirkan jalan keluar yang bagaimana lagi.
Bahkan, pola pikirnya dihantui kata “menyerah” saat balapan.
“Saya sudah berpikir tentang menyerah di setiap putaran,” jelas Bastianini.
“Saya hanya berusaha tetap melanjutkan demi menghargai semua orang.”
“Tetapi sungguh, ini benar-benar menjadi balapan paiing sulit dalam hidup saya,” jelas pembalap yang dulu menolak tawaran bergabung dengan VR46 Riders Academy .
Motivasi Bastianini sudah terjun bebas, dia seperti sudah hilang arah.
“Segalanya yang kami coba tidak berhasil. Ini menyedihkan.”
“Saya menunggu dan mengharapkan adanya sesuatu, tetapi itu tidak kunjung datang,” tandas dia.
Masalah pokok dan paling krusial dalam jurang frustrasi Bastianini bersama KTM adalah kedua pihak sama-sama buntu, tidak tahu harus berbuat apa lagi.
“Masalah utamanya adalah kami tidak tahu apa yang harus dilakukan,” ucapnya.
Hasil yang melulu inferior bersama KTM Tech3 mendorong Bastianini dalam pusaran rumor bursa transfer MotoGP.
Dia sudah dikaitkan dengan dua tim, yaitu Aprilia Racing dan Prima Pramac Yamaha.
Di Aprilia, Bastianini masih harus menunggu nasib Jorge Martin yang sedang mencari peluang pergi lebih cepat dari pabrikan Noale pada akhir musim ini.
Sedangkan di Pramac Yamaha, La Bestia berpotensi menggantikan posisi Jack Miller atau Miguel Oliveira.
Pramac sebelumnya dikabarkan ingin mempertahankan Miller maupun Oliveira, tetapi rumor terbaru menyebut sudah ada kesepakatan dengan Juara Dunia WSBK, Toprak Razgatlioglu.